“Technology may have
made life easier but it sure has not made it safer” – Peter Macnicol, CSI:Cyber
Zaman
sekarang hampir semua orang di dunia udah ngegunain teknologi. Mulai dari
bangun tidur sampai tidur lagi. Contohnya, sebagian orang pake alarm yang
tersedia di handphone, hal ini merupakan sebuah bentuk kecil dari penggunaan
teknologi saat seseorang berusaha biar ga telat bangun. Sebagian orang lainnya
dengerin musik dari handphone atau ipod biar ngantuk. Penggunaan teknologi
mulai dari hal kecil hingga hal besar kadang-kadang ga disadari oleh
orang-orang. Namun, banyak juga yang ga menyadari bahwa penggunaan teknologi bisa
menimbulkan berbagai tindakan kejahatan.
Sekarang
gue nulis post ini buat sharing pengalaman gue. Pengalaman gue mungkin bukanlah
pengalaman yang beneran nyata gue alami, tapi pengalaman yang akan gue ceritain
ini merupakan pengalaman yang gue dapet waktu gue nonton serial televisi “CSI:
Cyber”. Serial ini mengisahkan tentang seorang mantan psikolog yang bernama
Avery Ryan yang telah menjadi seorang agen pada divisi Cyber Crime di FBI.
Avery Ryan mempunyai pengalaman buruk saat dirinya menjadi psikolog, yaitu saat
data-data mengenai para pasiennya dicuri oleh salah seorang black hat (hacker)
sehingga menyebabkan salah satu pasiennya meninggal dunia.
Kejadian-kejadian
atau kejahatan-kejahatan yang ada di serial tersebut bisa membuka wawasan para
penonton, bahwa dunia ga seindah yang dibayangkan dan juga kejahatan di dunia
bisa sangat beragam. Banyak hal yang ga diketahui oleh orang mengenai deep web
misalnya. Saat pertama kali denger deep web di dalam serial ini, gue merasa
biasa saja karena saat itu gue ga tau seperti apa deep web sebenarnya, gue
pikir itu mungkin hanya nama fiksi yang disebutkan di serial buat menunjang berlangsungnya
serial tersebut. Terus pas season 1 selesai, gue nonton lagi season 2. Saat gue
nonton season 2 dari serial ini, teman-teman kelas gue secara tiba-tiba
membahas tentang deep web di grup kelas kami. Saat itu gue ga ikut
membicarakannya, tetapi beberapa lama kemudian gue mencoba buat mencari nya di
google. Gue ga begitu tertarik pada web yang muncul dari hasil pencarian gue, gue
lebih memilih gambar mengenai hasil pencarian gue karena gue yakin gue bakal
sulit mahamin kalo baca.
Deep
web menurut yang gue liat di kolom pencarian gambar kebanyakan digambarkan
dalam pantai/permukaan laut dan laut. Pada gambar pantai atau permukaan terdapat
gambar website-website yang bisa kita temukan hanya dengan mesin pencarian
biasa, seperti Youtube, Google, Yahoo, dll. Kemudian pada bagian laut tersebut
digambarkan dengan website-website yang berada di deep web, pada beberapa
gambar, government juga dimasukkan ke dalam bagian gambar ini. Buat lebih
jelasnya kalian bisa nyari di google atau mesin pencarian lainnya dengan
keyword “deep web”.
Waktu ngobrol
sama temen gue yang pernah akses deep web ini, dia kaya harus ganti-ganti ip
address laptop atau computer yang ia pake. Sebenarnya gue juga ga begitu paham
dengan cara mengganti-ganti ip address, tetapi yang gue pahami dari hal ini
adalah bahwa tujuan dari mengganti ip address ini adalah biar keberadaannya ga bisa
dilacak.
Terdapat
banyak banget web di dalam deep web ini, menurut yang gue liat dari
gambar-gambar terkait deep web, jumlah web yang berada di bagian permukaan atau
web yang bisa diakses dengan mudah (seperti Google, dll) hanya 4% dari 100% jumlah
web yang ada di dunia. Hal ini nunjukkin bahwa banyak banget informasi yang
sebenarnya ga diketahui oleh orang awam. Teman gue share pengalaman bahwa kalo
kita membuka browser yang digunakan buat mengakses deep web, kita ga akan bisa
mengakses web yang kita inginkan hanya dengan mengetikkan kata kunci pencarian,
kita harus mencarinya sendiri, dan tentu saja membutuhkan bahasa-bahasa
pemrograman yang gue ga pahami.
Kembali
lagi ke pengalaman gue waktu nonton serial televisi CSI:Cyber, di dalam serial
ini disebutkan bahwa para black hat memanfaatkan deep web dan bersembunyi di
deep web tersebut dalam melakukan tindakan kejahatannya. Tentu saja, para black
hat tersebut merupakan hacker yang sudah sangat ahli, namun tetap saja
kejahatan mereka pada akhirnya bisa ditumpas oleh divisi cyber crime FBI.
Kejahatan
pertama yang ditayangkan dalam episode 1 season 1 serial tersebut menceritakan
tentang penculikan bayi. Hal ini bikin gue tertarik, karena penculik melakukan
tindakan penculikan dengan melakukan hack terhadap alat penjaga bayi. Alat ini
berbentuk seperti kamera yang diletakan di kamar bayi yang tentu saja tujuannya
adalah buat memantau bayi dari kamar orang tua. Penculik kemudian meng-hack
alat ini lalu kemudian menculik bayi tanpa diketahui orang tua. Hal ini seperti
bumerang bagi orang tua bayi, ketika mereka pengen ngejaga bayinya dengan alat
ini, tapi kenyataannya bayinya malah diculik.
Ada
juga episode yang menceritakan tentang seseorang yang melakukan hack terhadap
layanan pesan taksi online, seperti yang saat ini sedang digandrungi oleh para
pengguna smartphone. Hacker tersebut kemudian menjadi driver dari taksi,
sehingga ketika ia telah menetapkan targetnya, ia bisa membawa targetnya ke
jalanan yang sepi dan kemudian membunuhnya.
Selain itu,
episode yang menarik perhatian gue adalah ketika black hat mendapakan akses ke
laptop atau gadget berkamera lain milik korban, sehingga black hat tersebut
menggunakan kamera yang terdapat di gadget buat mengamati kegiatan sehari-hari
korban mulai dari bangun tidur hingga tertidur kembali, tanpa disadari oleh si
korban. Ketika black hat sudah memahami aktivitas yang biasanya dilakukan
korban, black hat tersebut mulai melancarkan aksi jahatnya.
Sebenernya
banyak banget kejahatan yang diceritain di serial ini, namun ga bisa gue
ceritakan satu persatu, karena nonton akan lebih seru kalo dibanding sama
diceritain ulang. Gadget yang kita miliki buat kemudahan kita sendiri, bisa aja
jadi bumerang balik buat kita. Kadang-kadang kita terlalu fokus sama kejahatan-kejahatan
yang besar atau terlihat, tanpa menyadari bahwa gadget yang kita gunakan
memiliki banyak kelemahan yang bisa membuat kita sendiri menjadi korban
kejahatan. Dengan nonton serial bergenre seperti ini, kita bisa nambah wawasan
dan pengetahuan kita, bahwa kejahatan ga hanya dilakukan secara konvensional
dan juga selain itu kita bisa lebih waspada lagi sebagai pengguna dari
kecanggihan teknologi.
0 comments:
Post a Comment